Jumat, 20 Maret 2009

Mengelas Dengan Proses Las Oksigen-Asetilen (Las Karbit)

JUDUL UNIT      

:

Mengelas Dengan Proses Las Oksigen-Asetilen (Las Karbit)

DESKRIPSI UNIT

:

Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pengelasan dengan proses las oksigen-asetilen yang meliputi  persiapan material,  menghubungkan dan mengeset peralatan pengelasan dengan cara aman, menentukan peralatan las dan barang-barang yang digunakan, mengidentifikasi metoda pengelasan untuk mencegah terjadinya distorsi, proses pengelasan sesuai dengan kualitas standar  pada beberapa posisi, memeriksa hasil pengelasan/cacat pengelasan pada sambungan secara visual dan memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan.

 

Bidang                     :     Fabrikasi  

                                                           

Bobot  Unit                :     4

 

Unit Prasyarat           :   

 

 

 

ELEMEN KOMPETENSI

 

 

KRITERIA UNJUK KERJA

 

01   Menyiapkan material untuk pengelasan

 

1.1        Persyaratan pengelasan ditentukan berdasarkan spesifikasi dan atau gambar

 

1.2        Material disiapkan dengan menggunakan perkakas dan teknik.

 

1.3        Material dipasang/diletakkan sesuai spesifikasi, bilamana diperlukan.

 

02   Menghubungkan dan mengeset peralatan pengelasan         

 

2.1        Peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan aman dan benar berdasarkan prosedur operasi standar

 

2.2        Percobaan dilakukan dan diperiksa berdasarkan spesifikasi.

03   Menentukan peralatan las, pengesetan dan barang-barang yang digunakan

 

3.1        Pengesetan las dan barang-barang yang digunakan ditentukan sesuai permintaan pekerjaan, prosedur pengelasan, spesifikasi dan/atau gambar-gambar teknis

 

04   Mengidentifikasi metoda pencegahan distorsi (pergeseran)

 

4.1        Metoda pencegahan distorsi ditentukan

 

4.2        Tindakan yang tepat dilakukan untuk              mengurangi dan memperbaiki distorsi

 


 

 

ELEMEN KOMPETENSI

 

 

KRITERIA UNJUK KERJA

 

05   Sambungan las yang memenuhi sederajat

 

5.1        Las dilakukan dengan benar pada posisi datar dan vertikal sesuai dengan spesifikasi dan (atau yang sederajat).

 

5.2        Tindakan yang tepat dilakukan untuk              mengurangi distorsi.

 

5.3        Sambungan dibersihkan sesuai spesifikasi dengan menggunakan perkakas dan teknik yang tepat.

 

 

06.  Memeriksa pengelasan/cacat pengelasan

 

6.1        Sambungan las diperiksa secara visual sesuai              spesifikasi

6.2        Cacat pengelasan diidentifikasi

 

07   Memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan

 

7.1        Melakukan tindakan perbaikan bilaman              diperlukan

 

7.2        Cacat pengelasan dihilangkan dengan meminimalkan kerugian kekuatan logam dengan menggunakan teknik dan peralatan yang tepat

 

 

 

BATASAN VARIABEL

 

Pekerjaan ini dilakukan terhadap berbagai jenis material untuk fabrikasi berat maupun ringan. Pekerjaan dapat dilakukan sendiri atau dalam tim dengan menggunakan mutu standar, keselamatan (safety) dan prosedur pekerjaan dan pengelasan, dan skill untuk berbagai kegiatan fabrikasi. Kualitas pengelasan diharuskan untuk memenuhi hasil-hasil yang sederatat. Material yang dilas dapat berupa baja berkarbon rendah, besi pengecoran, dll. Persiapan material meliputi pemanasan pendahuluan, pengesetan peralatan dan penempatannya, penjepit, dll. Tindakan perbaikan dengan menggunakan proses pemanasan dapat mencakup peralatan oksigen-asetilen dan udara. Grinda juga dapat digunakan. Pengesetan meliputi menghubungkan selang, pipa hembus, regualtor, dll.,  dengan benar dan pengestan campuran gas yang benar.  Apabila pengelasan dilakukan pada posisi di atas kepala, Unit LOG.OO05.022.01 (Mengelas tingkat lanjutan dengan proses las oksigen-asetilen (las karbit)) sebaiknya dipilih juga.                                                                                

 

PANDUAN PENILAIAN

 

1.         Konteks Penilaian

 

            Unit ini sebaiknya dinilai pada lokasi kerja, di luar lokasi kerja atau kombinasi keduanya. Kompetensi dalam unit ini ditunjukkan oleh individu yang bekerja sendiri atau bekerja dalam suatu tim/kelompok. Lingkungan penilaian tidak boleh merugikan peserta

 

2.         Kondisi Penilaian

           Peserta akan disediakan seluruh perkakas, perlengkapan, material dan dokumentasi yang diperlukan.  Peserta diijinkan untuk mengacu pada dokumen-dokumen berikut:

           2.1    Prosedur kerja yang relevan.

           2.2    Spesifikasi produk dan fabrikasi yang relevan.

           2.3    Kode-kode, standar-standar, manual-manual, dan bahan-bahan referensi yang relevan.

           2.4    Peserta akan diminta untuk:

                    2.4.1    Secara lisan, atau dengan cara-cara komunikasi lainnya, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai.

                    2.4.2    Menyebutkan kolega-kolega/rekan kerja yang dapat dihubungi untuk mendapatkan bukti-bukti kecakapan apabila diperlukan.

                    2.4.3    Menunjukkan bukti sertifikat/penghargaan pelatihan-pelatihan di luar kerja yang berhubungan dengan unit ini. Penilai harus yakin bahwa peserta tersebut dapat melakukan secara cakap dan konsisten seluruh elemen-elemen unit ini seperti yang telah ditetapkan dalam kriteria-kriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan.

 

3.         Aspek kritis

 

            Unit ini dapat dinilai bersama dengan unit-unit lain mengenai keselamatan (safety), kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan proses las oksigen-asetilen (las karbit) atau unit-unit lain yang membutuhkan penerapan ketrampilan dan pengetahuan yang dicakup oleh unit ini. Kompetensi dalam unit ini tidak dapat dinyatakan hingga semua unit yang diwajibkan telah dipenuhi.

 

4.         Catatan khusus

 

            Selama penilian peserta akan:

4.1      selalu menunjukkan praktek kerja yang aman.

4.2      memberikan informasi tentang proses, kejadian, atau tugas-tugas yang dilaksanakan untuk menjamin suatu lingkungan kerja yang aman dan efisien.

4.3      mempertanggungjawabkan kualitas pekerjaannya.

4.4      selalu merencanakan tugas-tugas dan meninjau kembali persyaratan-persyaratan suatu tugas apabila diperlukan.

4.5      melakukan seluruh tugas sesuai dengan prosedur operasi standar.

4.6      melakukan seluruh  tugas sesuai dengan spesifikasinya.

4.7      menggunakan cara-cara, praktek-praktek, proses-proses teknik dan prosedur di tempat kerja. Tugas-tugas tersebut diselesaikan dalam jangka waktu yang layak sehubungan dengan aktivitas-aktivitas khusus di tempat kerja.

 

5.         Pedoman penilai

 

5.1          Amati bahwa Seluruh spesifikasi dan gambar yang berhubungan dikumpulkan
5.2          Pastikan bahwa Persyaratan pengelasan dapat diidentifikasi.
5.3          Amati  bahwa Perkakas dan teknik yang sesuai digunakan untuk menyiapkan material yang akan dilas sesuai dengan prosedur operasi standar
5.4          Pastikan bahwa  Penyiapan material yang dibutuhkan dapat diidentifikasi.
5.5          Amati bahwa Material yang akan dilas dipasang, diletakkan dan dijepit sesuai spesifikasi berdasarkan prosedur di tempat kerja
5.6          Pastikan bahwa Contoh-contoh peralatan pemegang/penjepit material dapat ditunjukkan. Hubungan antara bagian yang akan dilas yang diperlukan dapat diidentifikasi. Metoda  penjepitan yang tepat untuk pengaplikasiannya dapat diidentifikasi
5.7          Amati bahwa Peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan benar berdasarkan prosedur keselamatan dan prosedur di tempat kerja.
5.8          Pastikan bahwa Komponen dari peralatan las oksigen-asetilen dapat diidentifikasi. Tindakan pengamanan untuk meyakinkan keselamatan pengoperasian peralatan las oksigen-asetilen dapat diidentifikasi. Persyaratan ventilasi/pengeluaran udara yang berhubungan dengan las oksigen-asetilen dapat diberikan.
5.9           Amati bahwa Percobaan pengelasan dilakukan sesuai dengan prosedur di tempat kerja. Percobaan pengelasan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi berdasarkan prosedur di tempat kerja.
5.10       Amati bahwa spesifikasi pengelasan yang akan dicapai dapat diidentifikasi
5.11       Pastikan bahwa Hubungan antara jenis api, ukuran ujung las, batang pengisi/terak dan jenis material dan ketebalan dapat ditunjukkan. Pengesetan dan pemilihan batang pengisi dan terak yang tepat untuk suatu tugas yang diberikan dapat diidentifikasi.
5.12       Pastikan bahwa Metoda pencegahan distorsi pada material yang dilas dapat ditunjukkan. Metoda pencegahan distorsi yang tepat untuk suatu tugas yang diberikan dapat diidentifikasi
5.13       Amati bahwa Metoda pencegahan distorsi yang tepat dilakukan dalam proses pengelasan. Bilamana perlu, distorsi pada material yang dilas diperbaiki sesuai dengan prosedur di tempat kerja.
5.14       Pastikan bahwa Metoda perbaikan distorsi pada material yang dilas dan aplikasinya dapat ditunjukkan
5.15       Amati bahwa las dilakukan dengan benar pada posisi datar dan vertikal dan sesuai dengan spesifikasi yang sederajat berdasarkan prosedur di tempat kerja
5.16       Pastikan bahwa persyaratan pengelasan yang memenuhi yang sederajat dapat diidentifikasi.
5.17       Amati bahwa teknik pencegahan distorsi yang tepat dilakukan sesuai dengan prosedur di tempat kerja.
5.18       Amati bahwa sambungan dibersihkan dengan menggunakan perkakas dan teknik yang tepat sesuai dengan prosedur di tempat kerja
5.19       Pastikan bahwa metoda pembersihkan sambungan las dapat ditunjukkan
5.20       Amati bahwa sambungan las diperiksa secara visual untuk melihat kerusakan/cacat
5.21       Pastikan bahwa cacat pengelasan yang umumnya dapat dilihat oleh mata dapat diidentifikasi
5.22       Amati bahwa bilamana perlu cacat pengelasan diidentifikasi
5.23       Amati bahwa Bilamana diperlukan, cacat pengelasan dibuang sesuai dengan prosedur di tempat kerja
5.24       Amati bahwa minimum kerugian kekuatan logam  dihilangkan bersama dengan cacat pengelasan
5.25       Pastikan bahwa Metoda penghilangan cacat pengelasan dan penerapannya dapat ditunjukkan

 

            KOMPETENSI KUNCI

 

NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKAT

1.

Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi

3

2.

Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi

2

3.

Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas

2

4.

Bekerja dengan orang lain dan kelompok

2

5.

Menggunakan ide-ide dan teknik matematika

2

6.

Memecahkan masalah

2

7.

Menggunakan teknologi

1

M.IHWAN ANSHORI 075524060

Selasa, 17 Maret 2009

Las Gas Asetilen

Nama : Dwi Devi Kurniawan
Nim : 075524011
Kelas : S-1 Produksi 2007
Las Gas Asetilen
A. Peralatan
Untuk dapat mengelas atau memotong ataupun fungsi lainya dari proses las gas maka diperlukan peralatan yang dapat menunjang fungsi-fungsi itu. Secara umum, peralatan yang digunakan dalam gas iniadalah : 
1. Tabung gas Oksigen dan tabung gas bahan bakar,
2. Katup silinder/tabung,
3. Regulator,
4. Selang gas,
5. Torch,
6. Peralatan pengaman
1. Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.

Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu. 

2. Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja.
3. Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekann hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.
Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.
4. Selang Gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.

Torch
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, toch memiliki dua fungsi yaitu :
a. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar.
b. Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel.
Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
1. Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur.
Dibedakan atas :
 Injector torch (tekanan rendah)
Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen.
 Equal pressure torch (torch bertekanan sama)
Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama.
2. Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas :
- Toch normal
- Torch ringan/kecil
3. Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas :
- Torch nyala api tunggal
- Torch nyala api jamak
4. Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas :
- Torch untuk gas asetilen
- Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.
5. Menurut aplikasi. Dibedakan atas :
- Torch manual
- Torch otomatik/semi otomatik

http://indonesia-mekanikal.blogspot.com/2008/06/teknik-pengelasan-welding-bag-2.html

Rabu, 11 Maret 2009

Las gas, yang dilapangan lebih dikenal dengan istilah las karbit, sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,
gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.

Dari table(klik disini untuk melihat tabel) gas-gas lain yang juga berperan adalah gas propane (LPG), methane dan hydrogen. Karena temperature nyala api yang dihasilkan lebih rendah dari gas asitilen maka ketiga jenis gas ini jarang dipakai sebagai gas pencampur.

Seperti disebutkan, gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit. Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA (orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah gas Asetilen.
Selain dikenal dengan nama las karbit, kadang-kadang masyarakat umum menyebut kan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya mengacu pada satu merk batu karbit. Jadi nama las karbit atau las asetilen atau las MDQ sebenarnya adalah satu nama proses las yan sama.
Untuk dapat melakukan pengelasan dengan cara las gas, diperlukan peralatan seperti tabung gas Oksigen dan tabung gas Asetilen, katup tabung, regulator (pengatur tekanan gas), selang gas dan torch (brander). Kedua gas Oksigen dan Asetilen keluar dari masing-masing tabung dengan tekanan tertentu, mengalir menuju torch melalui regulator dan selang gas. Setelah sampai di torch kedua gas tercampur dan akhirnya keluar dari ujung nosel torch. Dengan bantuan pematik api, campuran gas yang keluar dari ujung nosel membentuk nyala api denagn intensitas tertentu

Peralatan dalam Proses Las Gas klik disini untuk melihat
Proses las gas (pada tutorial ini akan sering disebutkan las gas untuk mencirikan bahwa las yang dimaksud adalah las yang melibatkan campuran gas Oksigen dan gas bahan bakar) umumnya dipakai secara manual yaitu dikerjakan oleh tangan juru las. Pengaturan panas dan pemberian kawat las dilakukan oleh kombinasi kedua tangan juru las. Oleh karena itu, kualitas sambungan nantinya akan dipengaruhi oleh ketrampilan dan keahlian si juru las.
Sebenarnya sudah ada pengembangan dari proses las gas ini menjadi semi-otomatis atau “dimensikan”. Tentu saja hal itu dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendapatkan kualitas sambungan yang lebih baik. Dengan system yang sudah otomatis maka pengaturan panas dan pemberian kawat las akan lebih baik lagi. Kebanyakan otomatis system diterapkan apada operasi-operai pemotongan pelat logam dimana pada sistem itu kecepatan pemotongan dapat diatur.
Proses las gas dapat dilaksanakan dengan pemberian kawat las (atau istilah logam pengisi) atau tidak sama sekali. Satu syarat dimana diperlukan logam pengisi atau tidak adalah dilihat dari ketebalan pelat yang akan di las. Jika pelat itu tipis maka untuk menyambungnya dapat dilakukan tanpa memberikan logam pengisi, sedangkan untuk pelat-pelat tebal diperlukan logam pengisi untuk menjamin sambungan yang optimal. Jika pada pelat tipis dipaksakan harus diberi logam pengisi maka hal itu mungkin saja dilakukan. Akan tetapi pada daerah sambungan akan nampak tonjolan logam las yang terlihat kurang baik.

Demikian sedikit tentang tutorial las karbit

GolonganDarah.Net;
Ads by Google

Moch Gufron (075524062)