Selasa, 10 Maret 2009

praktik las karbit

Penasaran dengan dunia pengelasan. Lebih dari sekedar itu. Ini salah satu praktikum proses manufaktur. Hari ini, aku dan beberapa kawanku sekelompok mengerjakan las di salah satu sudut workshop di kampus. Siap dengan katelpak dan segala kelengkapannya, kami lakukan persiapan dengan panduan petugas lab. Kami pun mulai mengelas.

Ternyata las karbit susah. Teknik las yang biasa kita temui di beberapa sudut jalan ini kami gunakan untuk menyatukan dua plat tipis dengan panjang kira-kira sepuluh sentimeter dan lebar sekitar dua sentimeter. Dua logam tersebut diletakkan pada sebuah landasan logam, berjajar memanjang, sebelum dilas di antara keduanya.

Las ini adalah contoh pengelasan menggunakan gas. Bahan bakar gas dengan oksigen dibakar sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan filler dan base metal. Pada praktikum ini digunakan bahan bakar dari gas asetilen. Tidak perlu listrik dan apinya cukup didapat dari pematik api.

Langkahnya, pertama buka saluran keluar gas asetilen. Patik api pada ujung alat las hingga api terkobar. Setelah itu buka saluran gas oksigen dan atur nyala api sesuai kebutuhan pengelasan. Tetapi sebagai pemula, kami menggunakan nyala api netral untuk menyatukan dua plat logam baja tersebut. Karena panas dan silaunya proses, aku sarankan menggunakan kaca mata hitam agar tidak merusak mata.


IDRIS HADI FIRMANSYAH 075524009

http://noerpamoengkas.wordpress.com/2008/10/24/praktikum-las-karbit/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar